Senin, 21 Januari 2008

Harapan Bangsa


Apakah pernah terbayangkan 10,20 bahkan 30 tahun yang lalu kita akan menjadi seperti sekarang ? Bagi saya, jawabannya adalah TIDAK !. Dua puluh lima tahun yang lalu (yang merupakan bagian dari memori saya yang kadang "hang") adalah saat saya merasa tidak pernah berpikir soal materi. Yang ada dipikiran saya saat itu (kira2 saya saat itu baru berumur 9 tahun) hanya soal main, membuat mainan atau minta mainan. Semua yang dipikirkan selalu berhubungan dengan "gembira". Tidak peduli inflasi yang membumbung tinggi... bahkan saat itu orang dewasa di rumah sayapun tidak tahu apa itu inflasi. Maklum saja, karena baru ketika saya berumur 10 tahun simbah saya bisa membeli sebuah pesawat televisi ukuran 14" dan itupun hanya dua warna, hitam dan putih dengan satu stasiun TV ya.. TVRI !
Tidak pernah terpikirkan (oleh saya) saat itu akan ada alat yang membantu mengerjakan hampir 80 % pekerjaan kantor (seperti di kantor saya) yang saat ini dikenal dengan nama komputer. Bahkan saat itu untuk sebuah kalkulator saja saya belum memiliki bayangan. Mungkin bagi sebagian orang, keluarga saya termasuk kategori keluarga yang memiliki penyakit "keterbelakangan tekhnologi".
Tidak pernah terpikirkan (oleh saya) saat itu jumlah mobil dan motor di kota kecil saya - Wonosobo akan sehebat seperti saat ini sampai jalan raya hampir tidak pernah berhenti dilindas ban kendaraan bermotor, karena yang ada saat itu, jumlah mobil yang melintas di depan rumah saya yang kebetulan berada di pusat kota bisa tidak lebih dari 20 buah per hari. Kebanyakan orang ya jalan kaki..... atau naik sepeda onthel.
Kemudian, terlintas di pikiran saya saat ini ketika saya melihat anak seumuran saya saat itu, terlintaskan di pikiran mereka bahwa suatu saat akan ada alat yang mungkin akan mengerjakan 100 % pekerjaan manusia, sehingga manusia tinggal ongkang-ongkang.. artinya suatu ketika manusia justru akan diperbudak sepenuhnya oleh peradaban yang mengatasnamakan tekhnologi canggih.
Terlintaskah saat ini di pikiran anak2 yang seumuran saya saat itu, negara kita Indonesia akan Gemah Ripah Loh Jinawi, tidak ada koruptor, para "oknum" yang sudah jelas koruptor sudah digantung satu per satu. Tidak ada pemimpin yang munafik hanya banyak janji tetapi ketika "sudah jadi" lupa menepati. Atau sudah tidak ada lagi para panutan yang beristri satu tapi punya gundik dimana-mana.....
Sepertinya tidak ! yang ada dipikiran anak2 sekarang yang seumuran saya dulu mungkin hanya main PS, main mobil-mobilan remote controll, atau main game di PC nya bapaknya.
Atau mungkin masih ada anak2 sekarang yang seumuran saya dulu yang hanya berpikir pulang sekolah cari kayu bakar, angon wedus,
lalu mandi di kali.......
Ternyata masih ada yang seperti itu.


Tidak ada komentar: