Minggu, 04 Desember 2011

Sekolah (Orang) Miskin


Pak Aswari (68 tahun) seorang pensiunan guru yang terakhir mengabdi di MI Ma’Arif Kalianget, Wonosobo sudah sejak 1994 mendirikan sekolah dibawah Yayasan Cokroaminoto yang berpusat di Surakarta.
Gedung MI Cokroaminoto Sitiung, Wonosobo yang dibangun diatas tanah wakaf Pak Aswari adalah saksi hidup perjuangan dan pengabdian mulia seorang bapak beranak enam tersebut. Di sepetak tanah dengan 4 ruang kelas, sekolah tersebut sangat jauh dari sebutan gedung sekolah. Jumlah siswa yang dimiliki sebanyak 30 siswa meliputi siswa PAUD, TK dan siswa kelas 1 sampai dengan 5, Pak Aswari diberi kesempatan untuk mengabdi bersama 4 orang guru lainnya. Di sekolah tersebut memang tidak ada siswa kelas 6 karena semua siswa yang naik ke kelas 6 harus dikirim ke MI Ma’Arif Kejiwan, Wonosobo agar bias mengikuti ujian akhir selayaknya siswa kelas 6 pada akhir tahun ajaran di sekolah lain agar memperoleh ijazah untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Rata-rata siswa di sekolah itu berasal dari keluarga tidak mampu yang orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani, buruh bangunan maupun pemulung.
Proses beajar mengajar di sekolah itupun berkesan apa adanya. Buku panduan bagi guru dalam mengajar diperoleh dari buku bekas yang diperoleh hasil usaha gurunya. Keempat guru pengajar hanya memperoleh “gaji” sebesar Rp. 120.000,00/bulan yang diambilkan dari sebagian uang pensiun Pak Aswari. Begitu juga biaya operasional lainnya termasuk pembelian kapur tulis, perawatan sekolah, pembayaran listrik dan air.
Namun demikian, Pak Aswari tetap tidak berkecil hati, setiap pagi beliau beserta keempat guru selalu hadir tepat waktu, mengjar dan membimbing siswanya dengan satu tujuan ikut mencerdaskan bangsa. Bahkan ketika ditanya oleh salah seorang guru darimana mereka digaji? Pak Aswari dengan bersahaja menjawab "Rejeki dari Allah"