Senin, 12 Januari 2009

Presiden Serba Bingung

BBM bakalan turun lagi! header di surat kabar yang saya baca beberapa hari lalu. BBM (katanya) emang bakalan turun lagi. Per 15 Januari 2009 bakalan kembali ke harga sebelom naek kemaren Rp. 4.500,00. Kira-kira tidak berlebihan kalo saya artikan (seharusnya) kesengsaraan rakyat akan berkurang, karena demo yang dilakukan oleh "mahasiswa" ketika BBM dinaikkan adalah menyuarakan kekhawatiran akan kesengsaraan rakyat.
Ketika BBM dinaikkan beberapa waktu yang lalu, harga-harga ikutan naik dengan prosentase yang fantastis! yang membuat girang lawan politik Presiden (aneh, harga naik kok tetep ada yang girang) untuk menggoyang pemerintah setidaknya untuk membentuk opini kegagalan pemerintahan Presiden menjelang PEMILU 2009 dan PILPRES 2010.
Ketika BBM diturunkan, lawan politik (atau istilah kerennya: oposisi) mencari celah dari sisi negatif penurunan harga BBM itu. Dipakailah istilah: penurunan harga BBM dipakai status quo untuk menaikkan citra dan menebar pesona. Karena berdasarkan hasil polling popularitas capres beberapa bulan terakhir, rating Presiden naik lagi.
Seandainya saat ini saya menjadi presiden (hil yang mustahal!) tentulah saya dalam posisi serba bingung. BBM dinaikkan, segala macam harga naik, lawan politik memanfaatkan untuk menaikkan citra partainya dan menaikkan "pesona" capresnya. BBM diturunkan, dianggap tebar pesona.
Atau memang di negara ini benar-benar hanya berisi orang yang serba bingung dan mbingungi. Semua selalu bermuara pada kekuasaan. Walah! lha nasib rakyat jelata seperti saya ini terus cuman dibikin bingung. BBM naik harga-harga ikut naik. BBM turun kok harga-harga tetep naik! Walah!

Tidak ada komentar: