Sabtu, 14 Juni 2008

Siapakah Mirza Ghulam Ahmad?

Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1839-1908M. Dia dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India tahun 1839M. Dia tumbuh dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris. Oleh pengikutnya dia dikenal sebagai orang yang suka menghasut/berbohong, banyak penyakit, dan pecandu narkotik.
Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka. Sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris.
Akar Pemikiran Dan Keyakinan Ahmadiyah:
• Bermula dari gerakan orientalis bawah tanah yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan yang menyebarkan pemikiran-pemikiran menyimpang ; yang secara tidak langsung telah membuka jalan bagi munculnya gerakan Ahmadiyah.
• Inggris menggunakan kesempatan ini dan membuat gerakan Ahmadiyah, dengan memilih untuk gerakan ini seorang lelaki pekerja dari keluaga bangsawan
Hal-Hal Yang Mengkafirnya Mirza Ghulam Ahmad:
• Pengakuannya sebagai nabi
• Menghapus kewajiban jihad dan mengabdi kepada penjajah.
• Meniadakan berhaji ke Mekkah dan menggantinya dengan berhaji ke Qadian.
• Penyerupaan yang dilakukannya terhadap Allah dengan manusia
• Kepercayaannya terhadap keyakinan tanasukh (menitisnya ruh) dan hulul (bersatunya manusia dengan tuhan).
• Penisbatannya bahwa Allah memiliki anak, serta klaimnya bahwa dia adalah anak tuhan
• Pengingkarannya terhadap ditutupnya kenabian oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan membuka pintu bagi siapa saja yang menginginkannya.

Jadi, jika masih ada yang mengesahkan kehadiran Ahmadiyah sebagai bagian dari aliran Islam di Indonesia dengan dalih kebebasan berkeyakinan adalah sebuah hal yang patut kita pertimbangkan lagi.
Kebebasan berkeyakinan sebenarnya sah-sah saja, dalam Islam pun telah disampaikan “bagimu agamamu, bagiku agamaku” namun ketika sebuah aliran yang tidak sesuai dengan aqidah menggunakan baju Islam menjadi sebuah penistaan. Kecuali aliran tersebut berubah menjadi agama baru tanpa embel-embel Islam.



3 komentar:

Anonim mengatakan...

Knowledge about Khataman Nabiyyin, your Ulamas don't want you to know:

www.alislam.org/library/books/Khataman-Nabiyyeen-20080611MN.pdf


Ahmadiyya Movement of Netherlands commenting on what happen to their brothers and sister in Indonesia:

www.ranesi.nl/tema/masyarakat/AhmadiyahBld_130608
download.omroep.nl/rnw/smac/cms/id_mmahmadiyahbld_20080613_44_1kHz.mp3

Ghulam mengatakan...

Emang sing jenenge Ghulam ki seneng gawe goro-goro ...

Ghulam mengatakan...

Wah .. urusan klaim-mengklaim kayaknya gampang banget .. kayak mas anonim itu ...
Biarlah orang punya pendapat apa saja .. yang penting tidak melukai hati dan perasaan orang lain .. demokrasi dan liberalisasi geto loh!
(La haula walaa quwwata illa billah)