Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan dan termasuk dalam jenis pegunungan muda dengan lembah yang masih curam. Secara geografis daerah yang memiliki luas wilayah 98.448 ha (984,68 Km2) ini terletak dibebatuan prakwaker dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga 2.250 m diatas permukaan laut. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan tanah merayap. Sebagai daerah yang terletak di sekitar gunung api muda, tanah di Wonosobo tergolong subur. Hal ini sangat mendukung untuk pengembangan pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat Wonosobo. Komoditi utama pertaniannya antara lain teh, tembakau, kopi dan berbagai jenis sayuran serta tanaman hortikultura lainnya. Sebagai daerah yang memiliki suhu udara antara 14,3 – 26,5 oC sangat cocok untuk pengembangan budidaya jamur, carica pepaya, asparagus dan beberapa jenis kayu sebagai komoditi ekspor non migas serta beberapa jenis tanaman khas Wonosobo seperti seperti Purwaceng, Gondorukem dan Kayu putih.
Banyaknya gunung di Wonosobo juga menjadi sumber mata air yang mengalir ke beberapa sungai seperti Serayu, Bogowonto, Kali Putih, Kali Semagung dan Luk Ulo. Sungai serayu yang menambah debit air di Telaga Menjer telah dimanfaatkan airnya untuk membangkitkan listrik tenaga air. Tidak kalah penting daerah ini juga memiliki banyak potensi wisata seperti Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) dengan panas buminya yang telah dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), kawah dan panorama yang indah lainnya. Selain itu terdapat juga candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu dan beberapa situs sejarah lainnya. Semuanya itu adalah sebagai daya tarik utama bagi wisatawan baik manca negara maupun domestik untuk berkunjung ke Wonosobo.
Sumber: BAPPEDA Kab. Wonosobo
Sumber: BAPPEDA Kab. Wonosobo