Selasa, 29 Juli 2008

RESULT CONTROL PADA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

Dalam rangka meningkatkan tertib penyelenggaraan pembangunan guna mewujudkan prasarana dan sarana konstruksi yang efisien, efektif, dan produktif, perlu adanya sistem pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen dimaksudkan agar para penyelenggara proyek/satuan kerja dapat melaksanakan tugasnya dalam pengadaan barang/jasa secara profesional dengan tidak menyimpang dari peraturan dan ketentuan yang berlaku, sehingga diperoleh hasil yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat.
Pengadaan Barang/Jasa khususnya di bidang jasa konstruksi merupakan sektor strategis sebagai faktor penentu keberhasilan pembagunan. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa sangat memperngaruhi hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik konstruksi. Ketidak tepatan proses pengadaan barang/jasa mengakibatkan terhambatnya tahap pelaksanaan konstruksi sebagaimana diharapkan sebagai sebuah proses yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat.
Contoh penerapan Result Cotrol pada proses pengadaan barang/jasa adalah :
1.RESULT CONTROL PADA TAHAP PRA KONTRAK
Tahap Pra Kontrak meliputi Persiapan Pengadaan Barang/Jasa dan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Elemen result control:
a.Performance dimension
Performance dimension ditentukan pada kesesuaian dokumen pengadaan barang/jasa dan ketepatan pemilihan penyedia barang/jasa dengan ketentuan yang berlaku meliputi aspek hukum, aspek teknis dan aspek keuangan
b.Measuring performance on these dimension
Ketepatan dokumen pengadaan dan penyedia barang/jasa terpilih diukur berdasarkan pada ketentuan hukum, ketentuan teknis dan ketentuan keuangan yang berlaku
c.Setting Performance targets
Target yang akan dicapai adalah dokumen pengadaan barang/jasa yang dapat digunakan sebagai dokumen pendukung seleksi penyedia barang/jasa sehingga diperoleh penyedia barang/jasa yang profesional untuk menjamin hasil yang tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat
d.Providing rewards or Punishment
Reward diberikan kepada panitia pengadaan barang/jasa yang telah selesai melaksanakan tugas dengan baik berupa honoraium panitia. Punishment pada panitia yang tidak melaksanakan tugas dengan baik akan memperoleh sanksi administrasi sesuai aturan yang berlaku 
2.RESULT CONTROL PADA TAHAP PENANDATANGANAN KONTRAK
Tahap Tahap Penandatanganan Kontrak meliputi Penyusunan Dokumen Kontrak dan Penandatanganan Kontrak
Elemen result control:
a. Performance dimension
Performance dimension ditentukan pada ketepatan draft kontrak yang meliputi isi dan kerangka surat perjanjian, syarat-syarat umum kontrak, syarat-syarat khusus kontrak dan dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak. Penandatanganan kontrak ditentukan dengan ketepatan waktu penandatanganan kontrak sesuai jadwal pengadaan barang/jasa
b. Measuring performance on these dimension
Ketepatan Penyusunan Dokumen Kontrak dan Penandatanganan Kontrak diukur berdasarkan pada ketentuan hukum, ketentuan teknis dan ketentuan keuangan yang berlaku
c. Setting Performance targets
Target yang akan dicapai adalah ketepatan dokumen kontrak baik secara hukum, secara teknis maupun secara administrasi keuangan dan ketepatan waktu penandatanganan kontrak oleh pihak penyedia barang/jasa sehingga jaminan pelaksanaan dapat diberikan oleh pihak penyedia barang/jasa secara tepat waktu.
d. Providing rewards or Punishment
Punishment diberikan kepada penyedia barang/jasa yang terlambat dalam menandatangani kontrak dan terlambat menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa denda.
3.RESULT CONTROL PADA TAHAP PASCA PENANDATANGANAN KONTRAK
Tahap Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak meliputi Persiapan Pelaksanaan dan Pelaksanaan Kontrak
Elemen result control:
a. Performance dimension
Performance dimension ditentukan pada ketepatan pelaksanaan kontrak
b. Measuring performance on these dimension
Ketepatan pelaksanaan kontrak diukur berdasarkan ketepatan hasil pelaksanaan secara fisik dengan dokumen kontrak
c. Setting Performance targets
Target yang akan dicapai adalah kesesuaian volume dan kualitas pekerjaan dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity (BQ) dan gambar rencana pada dokumen kontrak
d. Providing rewards or Punishment
Punishment diberikan kepada penyedia barang/jasa yang melaksanakan pekerjaan fisik konstruksi ridak sesuai dengan dokumen kontrak berupa denda materiil dan/atau sanksi hukum sesuai aturan yang berlaku dan tertuang dalam dokumen kontrak


Jumat, 18 Juli 2008

Laptop Mungil

Secara saya menyukai hal yang mini, akhirnya saya "terpaksa" terpincut abis sama ASUS EeePC sebuah laptop mungil seberat 0.92 kg (2.0 lbs) dan berdimensi 22.5 x 16.4 x 2.15~3.5 cm (8.86 x 6.46 x 0.846~1.4 in)
Dengan spesifikasi yang juga mungil:
  • Processor 900 MHz Intel Celeron M ULV 353 @ 630 MHz
  • Display 7” (17.78cm) diagonal; WVGA (800×480) @ 133.3 PPI 
  • Memory 512 MB (DDR2 SO-DIMM)
  • Solid state drive 4 Gb (soldered)
  • Built in webcam VGA (640×480) @ 30 fps
  • Battery 4 Cells: 5200 mAh, 3~3.5hrs
  • Storage expansion External MMC(plus)/SD(HC) slot
  • Wired Networking 10/100 Mbps Ethernet
  • Wireless networking 802.11b/g Wi-Fi (PCIe)
  • Internal modem external RJ-11 connector present but internal MDC board not populated
  • Audio High Definition Audio with built-in stereo speakers and built-in microphone

Latptop seharga 2,99jt rupiah plus bonus 4 Gb Memory Card bagi saya sebanding dengan barang yang saya dapatkan meskipun OS yang include didalamnya adalah LINUX (entah dari vendor apa?) yang bagi saya masih meruakan "barang asing"

Setelah hampir seminggu utak-atik OS LINUX di laptop itu, akhirnya pada hari ke delapan terhitung sejak saya beli, terpaksa saya install OS baru bikinan Pak Lek Bill Gates, itung2 menambah inkam Pak Lek itu!

Instalasi pun dimulai dengan "terpaksa" karena "ubo rampe" yang harus disiapkan cukup banyak: CD ROM eksternal, CD XP (asli ato bajakan terserah sampeyan!), Flashdisc ato HD eksternal, secangkir kopi anget dan sebungkus rokok!

Soal instalasinya gimana? ya bersambung!

Rabu, 16 Juli 2008

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. 
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :

Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi